Dapatkan $ Gratis di sini!

Jumat, 19 Juni 2009

Evaluasi Dalam Pendidikan Islam


EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian Evaluasi
Secara etimologi “evaluasi” brasal dari kata “ to evalue” yang brarti “menilai”. Maka dapat diartikan valuasi pndidikan adalah totalitas tindakan atau proses yang dilakukan untuk menilai sesuatu yang berkaitan dngan dunia pendidikan.
Evaluasi pendidikan islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan islam yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tunuan dari pendididkan itu sendiri.
Dasar Teori Evaluasi
Alquran sbagai dasar segaladisiplin ilmu termsuk ilmu pendidikan islam, secara implisit sebensrnya telah memberikan deskripsi tentang evaluasi pendidikan Islam. Hal ini dapat ditemukan dari berbagai sitem evaluasi yang di terapkan Allah diantaranya:
a. Evaluasi untuk mengoreksi balsan amal perbuatan manusia
b. Mengevaluasi kejujuran sesesorang
c. Untuk mengetahui kadar keimanan dan ketakwaan serta ketaatannya pada Allah
Prinsip Evaluasi Pendidikan
1. Terus mennerus
2. Menyeluruh
3. Ikhlas
Fungsi Evaluasi
1. untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar – benar tepat atau tidak.
2. untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan
3. untuk mengethui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yanng diperoleh murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan islam.
4. sebagai bahan laporan bagi orang tua murid tentang hasil belajar siswa.
5. untuk membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnysa dengan pembelajaran yang dilakukan sesudah itu.
Jenis Jenis Penilaian
a. Penilain formatif
b. Penilaian Sumatif
c. Penilaian Diagnosik
Teknik – Teknik Evaluasi pendidikan
1. Teknik Tes
Macam –Macam teknik tes :
a. Teknik diagnostik
b. Teknik formatif
c. Teknik Sumatif
2. Teknik Non Tes
Yaitu penilaian yang tidak menggunakan soal –soal tes dan bertujuan unyuk mengetahui sikap, keyakinan, prilaku, dan karakteristik beberapa orang utama dalam organisasai yang bisa berfengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang diajukan atatau oleh sistm yang sudah ada.
Macam – Macam teknik non tes
a) Sekala Brtingkat
b) Kuesioner daftar
c) Daftar cocok
d) Wawancara
e) Riwayat hidup
PENGAJARAN AGAMA DENGAN SISTEM MODUL
Pengertian Modul
Modul dirumuskan sebagai salh satu unit yang lengkap yang berarti berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai sjumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara sefsifik dan operasional.
Sedangkan pngajaran bersistim modul adalah pengajaran yang metodenya baik itu sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul.
Tujuan Pembelajaran Modul
1. Modul memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing –masing
2. Modul memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara mereka masing – masing
3. dalam pengajaran modul terdapat alternatif atau pilihan sejumlah topik bidang setudi atau disiplin ilmu lainnya.
4. memberikan kesempatan pada murid untuk mengenal kelebihan dan kekurangannnya.
Penerapan Sistem Modul
Pada pokoknya ada dua pola administrasi modul yaitu :
1. menggunakan teknik akselerasi
2. menggunakan Tknik Pengayaan
Terdapat banyak variasi diantaranya:
a. tiap tiap modul inti disertai oleh satu atau bebebrapa modul pengayaan
b. siswa mengerjakan modul inti untuk akslerasai
c. modul pengayaan diberiakn bagi siswa yang mengerjakan modul inti lebih cepat
Teknik Penyusunan Modul
1. Perumusan Tujuan Tujuan
2. Penyusunan Krriteria item
3. Analisa sifat – sifat siswa dan sepesifikasi Enteri Behavior
4. Urutan pengajaran dan pemilihan media
5. Tray Out Modul oleh siswa
6. Evaluasi Modul
PENERAPAN METODE DAN PENDAYAGUNAAN MEDIA PENGAJARAN AGAMA PADA MATA PELAJARAN AL- QURAN, HADITS, IBADAH, FIQIH, DAN USUL FIQIH

A. Pengertian Media
a. Media pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jama dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari epngirim ke penerima pesan.
Asosiasi pendidikan nasional memiliki penegrtian yang berbeda. Media dalah bentuk –bentuk komunikasi baik tercetak atupun audiovisual serta peralatannya.
B. Pemilihan Media
a. Dasar pertimbangan pemilihan media
beberapa peneyebab orang memilih media (a.) bermaksud mendemonstrasikannya, (b.) merasa sudah akrab denagn media tersebut, (c.) ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang kongkrit, (d.) mersa media dapat berbuat lebih dari yang bias dilakukannnya.
b. kriteria Pemilihan media telah dissinggung bahwa criteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai denagan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan ketrbatasan yang ada dengan mengingat dan kemampuan kehasanya media yang bersangkutan.
Prof. Ely dalam kuliahnya di fakultas pasca sarjana IKP Malang tahun 1982 mengatkan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteks bahwa media merupakan komponen dari system instruksisonsl secara keseluruhan.
C. Karakterisik Media
a. Media grafis ; gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, kartun, poster dlll
b. Media audio : radio, alat rekam, laboratorium bahasa.
c. Proyeksi diam : film bingkai, film rangkai, transparansi, film, televise, radio.
D. Penerapan metode Dan Pendayagunaan Media Pengajaran Agama Pada Al- quran, Hadits, ibadah, Fiqih, Ushul Fiqih
a. Al –Quran
Pada pembelajaran ini menggunakan metode latihan sebelumbnya diperkenalkan terlebih dahulu huruf huruf Hijaiyah disertai dengan cara melafalkanya setelah itu murid mengikuti apa yang dilafalkan gurunya.
b. Hadits
Dalam pembelajaran hadis beberapa diantaranya mengunakan metode ceramah berupa penyampaian dan penjelasan hadits dengan mendaya gunakan multimedia, pada bidang studi ini siswa diajarkan bagai mana melatih anak untuk menggunakan kemampuan daya tanggkap maupun daya ingat siswa. Metode imla menulis menggunakan media alat tulis.
c. Ibadah, menggunakan metode demonstrasi bias dengan guru memperaktekan gerkan sholat dalam pengawasan guru.
d. Fiqih, salah satu metode yang dipergunakan dalam mata pelajran fiqih adalah metode demonstrasi.
e. Ushul fiqih, metode yanmg dapat dipergunakan dalam mata pelajaran ini adalah metode diskusi ceramah, dan metode Tanya jawab.
Media yang dapat dipergunakan diantaranya adalah Power point, whaite board, buku –buku yang relevan dengan materi yang sedang dibahas.
PENENRAPAN METODE DAN PENDAYAGUNAAN MEDIA PENGAJARAN AGAMA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH, AKHLAQ, SEJARAH ISLAM, TARIKH TASYRI

Mata Pelajaran
Metode
Alasan Pemilihan Metode
1. Aqidah
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Latihan/drill
- Karena banyak informasi-informasi berupa pengertian yang sulit dimengerti oleh siswa sehingga harus dijelaskan dan dipaparkan oleh guru.
- Karena dapat diketahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi baik sebelum maupun sesudah di sampaikan.
- Karena sebagai cara untuk membiasakan siswa melakukan/menerapkan apa yang telah diajarkan.
2. Akhlaq
a. Ceramah
b. Sosio-drama
c. Tanya jawab
- Karena lebih dapat menarik perhatian siswa
- Karena lebih mudah di ingat dan berkesan sehingga selalu di ingat oleh siswa pesan-pesan yang terkandung dalam kisah/cerita tersebut
3. Sejarah Islam
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
- Untuk mengarahkan jalannya diskusi siswa
- Agar lebih menarik perhatian siswa
-Materi banyak berupa permasalahan-permasalahan yang dapat di diskusikan
4. Tarikh Tasyri
a. Ceramah
b. Diskusi

Mata pelajaran aqidah dapat mendayagunakan media diantaranya: Audio-visual, White board dan spidol, Buku pelajaran bersangkutan. Mata pelajaran akhlaq dapat mendayagunakan media : Power point, Slide, Audio-visual, dan Buku pelajaran. Pada mata pelajaran sejarah Islam dapat mendayagunakan media Audio-visual dengan memutar film, dan Power point. Mata pelajaran tarikh tasyri dapat mendayagunakan media : Power point, White board dan spidolnya.

Tidak ada komentar: