Dapatkan $ Gratis di sini!

Minggu, 13 Juni 2010

Syair2 Rabiah al-Adawiyah...............

Syair Rabi'ah Al Adawiyah

Syair ke-1 s/d ke-9

1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mua
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau Beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,
Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia

Cerita Kerbau, Kelelawar, dan Cacing yang Bersyukur

Suatu ketika, seseorang bertanya pada seekor kerbau, "Wahai kerbau, apakah kamu senang telah diciptakan Allah swt sebagai seekor kerbau?"
Si kerbau menjawab, "Masya Allah, Alhamdulillah. Aku bersyukur kepada Allah swt yang telah menciptakanku seekor kerbau, daripada aku dijadikan-Nya seekor kelelawar yang suka mandi dengan air seninya sendiri."
Mendengar jawaban itu, orang itu segera menemui seekor kelelawar. "Hai kelelawar, apakah kamu senang telah diciptakan Allah swt sebagai seekor kelelawar?"
"Masya Allah, Alhamdulillah. Aku bersyukur kepada Allah swt yang telah menciptakanku sebagai seekor kelelawar daripada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah,tak berkaki sehingga berjalan dengan perutnya," jawab kelelawar.
Mendengar jawaban itu pun, orang itu segera pergi menemui seekor cacing, "Wahai cacing kecil, apakah kamu senang telah diciptakan Allah swt sebagai cacing?"
Si cacing menjawab, "Masya Allah, Alhamdulillah. aku bersyukur kepada Allah swt yang telah menciptakan aku sebagai seekor cacing, daripada aku diciptakan Allah menjadi seorang manusia. Karena bila manusia mati tidak beriman dan tidak beramal shaleh, maka mereka akan disiksa selama-lamanya."

Gaza-Palestina

Di tengah keremangan pikiran manusia
antara zenin dan jalur Gaza
ada mekar melati yang siap
menangkap cahaya Ilahi

Di tengah gelapnya hati Israel-Amerika
yang mengikrarkan diri sebagai polisi dunia
ada rindu tak terperi yang siap
menghadap Sang Maha Pemberi

Di tengah hancurnya jiwa para pendusta agama
segerombol burung yang berkepak turun dari langit
menaburkan benih cahaya di tanah Palestina
Mengharumkan tanah itu
dengan Harum bunga-bunga Surga

Pengalaman yang sangat tak terlupakan

CATATAN 19 FEBRUARI 2010

memasuki minggu ke-3 PPKT ...

Allah menguji aku dengan caranya, insya allah setelah kejadian ini aku akan menjadi orang yang lebih waspada lagi.

06.15
Aku berangkat dari rumahku menggunakan sepeda motor. Namun, naas..... di jalan aku mendapat musibah.

06.30
Sepeda motorku melewati Jl. **** ***** tepatnya di Fly overnya. Aku di serempet oleh kawanan jabret 2 orang dengan 1 motor. Aku pun berusaha melawan agar mereka tak mengambil tasku yang aku letakkan di sangkutan sepeda motorku yang depan tanpa pengaman apapun. Ketika berusaha untuk melawan, aku pun goyah dan sepeda motorku pun ikut tak berarah, tasku raib, aku jatuh tertimpa sepeda motor di tengah jalan.

06.40
Aku bergetar... aku teriak ! Astaghfirullahal adzim.... Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun.... apa yang harus aku lakukan sekarang? dipikiranku, aku harus segera ke sekolah tempat aku PPKT. Sampai pada akhirnya ada seorang Bapak sekitar 35 tahun menghampiriku yang juga mengendari sepeda motor. Beliau membantuku, beliau tak tahu kalau aku baru saja mengalami peristiwa itu.
Kenapa dik? "tanyanya"
Aku tak dapat berkata,
Minggir dulu aja yah dik, tenangin dulu.. "katanya lagi"
Lalu aku berinisiatif mengabari orangtuaku di rumah dengan meminjam hp bapak tersebut.
Aku kabarkan mereka, dan Bapak itu pun baru tahu kejadian tersebut.

07.05
Kemudian aku memutuskan untuk melanjutkan perjalananku hanya dengan bermodalkan sepeda motor dan diri saja. Alhamdulillah.... Bapak tersebut menawarkan diri untuk mengawal aku sampai ke tempat tujuan dan beliau pun menawarkan bantuan materi kepadaku tapi aku menolak karena ku pikir aku sudah merepotkannya dengan mengawal diriku. sekali lagi... Terima Kasih sebanyak-banyaknya Pak!

aku tak pernah tahu, kapan kita bertemu lagi tentunya aku akan membalas jasamu... jika tidak, aku berdoa semoga Allah swt. membalas kebaikanmu. Amien...!!!!

cAtatan: Harap hati-hati bagi pembaca, musibah bisa datang kapan saja dan dimana saja maka ANTIPASI DINI itu sangat penting!